Sejarah Induk Organisasi Olahraga Bola Voly Indonesia (PBVSI)

Permainan bola voly masuk ke Indonesia di bawa oleh orang-orang Belanda pada zaman penjajahan Belanda. Olahraga permainan bola voly diajarkan di sekolah-sekolah Belanda seperti HBS dan AMS. Yang mengajarkan adalah guru-guru pendidikan jasmani Belanda. Pada waktu itu olahraga permainan bola voly masih terbatas di lingkungan sekolah-sekolah dan orang-orang belanda saja. Namun ternyata permainan bola voly juga disukai oleh masyarakat indonesia. Dalam waktu tak begitu lama permainan bola voly sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan bahkan tidak sedikit orang-orang Indonesia yang ikut belajar permainan bola voly.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1945, banyak pemuda Indonesia yang dulu pernah bermain bola voly dengan orang-orang Belanda kini melakukan permainan bola voly sendiri dan bahkan setiap ada iven-iven seperti hari besar Nasional, olah raga bola voly selalu dipertandingkan. Sehingga olahraga bola voly semakin populer di masyarakat.

Pada pekan olahraga nasional II di Jakarta tahun 1951, olahraga bola voly termasuk cabang olahraga yang resmi dipertandingkan. Padahal pada saat itu belum dibentuk PBVSI namun sudah banyak klub-klub persatuan bola voly yang ada di daerah-daerah. Perkembangan bola voly di Indonesia semakin pesat terutama sejak Asean Games IV di Jakarta. Hal ini terbukti dengan banyaknya klub-klub bola voly dari kota-kota besar dari seluruh Indonesia yang mengikutinya.

PBVSI terbentuk  atas prakarsa ikatan bola voly Surabaya (IBVOS) dan persatuan bola voly Indonesia Jakarta ( PERVID). Mereka mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh yang diantaranya adalah Dr. Azis Shaleh di stadiun Ikada pada tahun 1954. Pada tanggal 22 januari 1955 formatur mengundang para tokoh-tokoh olahraga bola voly dari seluruh indonesia dan menyusun kepengurusan organisasi. Pertemuan itu menghasilkan keputusan sebagai berikut:

  1. Membentuk organisasi bola voly nasional dengan nama Persatuan Bola Voly Seluruh Indonesia (PBVSI)
  2. Membentuk susunan pengurus PBVSI yang berangotakan: 1. Ketua : Wim J.Latumeten, 2. Wakil Ketua : Erwin Baharuddin, 3. Penulis/ Bendahara : Soewarno, 4. Komisi Pertandingan : S. Adiwidjaja, 5. Komisi Teknik/Pemilih : da Graza, 6. Anggota-anggota : Alamuddin Nasution, Soemadi, R. Heins, Coenraad, W. Jacom, Soebroto.
  3. Mengadakan kejuaraan nasional satu tahun sekali
PBVSI disahkan oleh Komite Olahraga Indonesia (KOI) pada bulan Maret 1955 sebagai induk organisasi bola voly yang tertinggi di Indonesia. konggres pertama kali diadakan di Jakarta pada tanggal 28 - 30 Mei 1955. Konggres pertama itu dihadiri oleh 20 persatuan bola voly kota dari seluruh Indonesia. Pada tahun itu pula PBVSI mendapat pengesahan dari Induk Organisasi Bola Voly Internasional (IVF) yang bermarkas di Paris Prancis. 

PBVSI pertama kali mengikuti kejuaraan bola voly tingkat olimpiade pada tahun 1996 di Atlanta Amerika Serikat. Meski belum dapat menghasilkan prestasi yang menggembirakan. Hal ini menjadi sesuatu yang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Karena tidak semua negara dapat mengikuti kejuaraan ini karena harus melalui seleksi yang ketat.